The effectiveness of photomediation of apu (Pistia stratiotes L.), water hyacinth (Eichhornia crassipes) and water bamboo (Equisetum hyemale) plant on reducing bod levels in tofu factory waste water

Nafi Ayu Widyaningrum

doi:10.61511/wass.v2i2.2025.2311

Authors

Nafi Ayu Widyaningrum Public Health Study Program, General Achmad Yani College of Health Sciences, Cimahi, West Java, 10430, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61511/wass.v2i2.2025.2311

Keywords:

BOD level, phytoremediation of water cabbage, water hyacinth and water bamboo, wastewater

Abstract

Background: The increase in BOD in tofu wastewater is caused by soybeans as a raw material for tofu so that tofu wastewater contains protein, carbohydrates, fats and amino acids. These organic materials affect the high phosphorus, nitrogen, and sulfur in the water, so that the wastewater produced contains organic matter. tall one. Methods: The research design used was an experimental research type with Pretest-Posttest with Control Group. Data was collected by examining samples at the Cimahi City Environmental Laboratory. Findings: BOD levels of tofu factory wastewater before treatment were 4860 mg/L, the high levels of BOD can be overcome by plant phytoremediation. This study aims to determine the effectiveness of phytoremediation of apu wood (Pistia stratiotes L.), water hyacinth (Eichhornia crassipes) and water bamboo (Equisetum hyemale) on reducing BOD levels in tofu factory wastewater. Conclusion: The results of the statistical test using thetest Dependent T and One Way Anova. The results of statistical tests using T Dependent showed that there was a significant difference before after giving water cabbage plants with p value= 0.035, while the results showed no significant differences before after giving water hyacinth plants with p value= 0.059 and water bamboo plants with p value= 0.074 to decrease the BOD levels of tofu factory wastewater. While the results of thestatistical test One Way Anova showed that there was a significant difference after the administration of water cabbage, water hyacinth and water bamboo plants with p value= 0.022 to the decrease in BOD levels of tofu factory wastewater. The most effective use of plants in reducing BOD levels in tofu factory wastewater is water cabbage, this plant can reduce BOD levels in tofu factory wastewater by 33.26%. Novelty/Originality of this article: This research can be used for tofu factory wastewater treatment by utilizing water cabbage plants with the phytoremediation method.

References

Asmadi, A., & Suharno, S. (2012). Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Gosyen Publishing. https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=23971

Ahmad, H., & Adiningsih, R. (2019). Efektivitas Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air dalam Menurunkan Kadar BOD dan TSS pada Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Farmasetis, 8(2), 31-38. https://doi.org/10.32583/farmasetis.v8i2.599

Billah, A. R., Moelyaningrum, A. D., & Ningrum, P. T. (2020). Phythoremediasi Chromium Total (Cr-T) menggunakan kayu apu (Pistia stratiotes L.) pada limbah cair batik. Jurnal Biologi Udayana, 24(1), 47-54. https://scispace.com/pdf/phythoremediasi-chromium-total-cr-t-menggunakan-kayu-apu-33o3sp9w66.pdf

Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. https://inlislite.ipdn.ac.id/opac/detail-opac?id=17851

Fachrurozi, M., Utami, L. B., & Suryani, D. (2010). Pengaruh variasi biomassa Pistia stratiotes L. terhadap penurunan kadar BOD, COD, dan TSS limbah cair tahu di Dusun Klero Sleman Yogyakarta. Jurnal KESMAS, 4(1), 1 – 75. https://doi.org/10.12928/kesmas.v4i1.1100

Febriningrum, P. N., & Nur, M. S. M. (2021). The Addition Effect of Chitosan and Bacillus amyloliquefanciens Bacteria in the Tapioca Liquid Waste Phytoremediation Process. Indonesian Journal of Chemical Science, 10(1), 1-7.

Dewa, R., & Idrus, S. (2017). Identifikasi Cemaran Limbah Cair Industri Tahu Di Kota Ambon. Majalah BIAM, 13(2), 11-15. https://doi.org/10.29360/mb.v13i2.3544

Dewi, M. O., & Akbari, T. (2020). Pengolahan Limbah Cair Tahu Dengan Metode Fitoremediasi Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Pada Industri Tahu B Kota Serang. Jurnalis: Jurnal Lingkungan Dan Sipil, 3(1), 38-48. https://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index.php/jls/article/view/890

Marian, E., & Tuhuteru, S. (2019). Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Putih (Brasica pekinensis). Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 17(2), 134-144. https://doi.org/10.32528/agritrop.v17i2.2663

Istighfari, S., Dermawan, D., & Mayangsari, N. E. (2018, December). Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes) untuk Menurunkan Kadar BOD, COD, dan Fosfat pada Air Limbah Laundry. In Conference Proceeding on Waste Treatment Technology, 1(1), 103-108. https://doi.org/10.55784/juster.Vol1.Iss1.11

Hapsari, J. E., Amri, C., & Suyanto, A. (2018). Efektivitas kangkung air (Ipomoea aquatica) sebagai fitoremediasi dalam menurunkan kadar timbal (Pb) air limbah batik. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(4), 172-177. https://doi.org/10.29238/sanitasi.v9i4.770

Herlambang, A. (2002). Teknologi pengolahan limbah cair industri tahu. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (BPPT) dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Samarinda.

Hernayanti, H., & Proklamasiningsih, E. (2004). Fitoremediasi Limbah Cair Batik Menggunakan Kayu Apu (Pistia Stratiotes L.) Sebagai Upaya Untuk Memperbaiki Kualitas Air Phytoremediation of Batik Liquid Waste Using Water Lettuce (Pistia Stratiotes L.) for Improving Water Quality. Jurnal Pembangunan Pedesaan, 4(3), 118934.

Hikmah, S. F., Rahman, A., Kholiq, I. N., & Andriani, Z. Z. D. (2019). Teknologi Pengolahan Limbah Industri Tahu sebagai Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Istiqro, 5(1), 53-71. https://doi.org/10.30739/istiqro.v5i1.342

Himma, N. F. (2017). Perlakuan Fisiko-Kimia Limbah Cair Industri. Universitas Brawijaya Press. https://bookstore.ub.ac.id/shop/matematika-dan-ilmu-pengetahuan-alam/perlakuan-fisiko-kimia-limbah-cair-industri/

Irhamni, I., Pandia, S., Purba, E., & Hasan, W. (2017). Kajian akumulator beberapa tumbuhan air dalam menyerap logam berat secara fitoremediasi. Jurnal Serambi Engineering, 1(2). https://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/jse/article/view/498/456

Khaer, A., & Nursyafitri, E. (2019). Kemampuan metode kombinasi filtrasi fitoremediasi tanaman teratai dan eceng gondok dalam menurunkan kadar BOD dan COD air limbah industri tahu. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 17(2), 11-18. https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/Sulolipu/article/view/793/0

Margowati, D., & Abdullah, S. (2016). Efisiensi Fitoremediasi Tanaman Bambu Air (Equisetum hyemale) dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD Air Limbah Rumah Tangga di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 35(4), 316-321. https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/keslingmas/article/view/1679/467

Ni'mah, L., Anshari, M. A., & Saputra, H. A. (2019). Pengaruh Variasi Massa dan Lama Kontak Fitoremediasi Tumbuhan Parupuk (Phragmites Karka) Terhadap Derajat Keasaman (pH) dan Penurunan Kadar Merkuri Pada Perairan Bekas Penambangan Intan dan Emas Kabupaten Banjar. JURNAL KONVERSI, 8(1), 8. https://doi.org/10.24853/konversi.8.1.8

Ningrum, S. O. (2018). Analisis Kualitas Badan Air Dan Kualitas Air Sumur Di Sekitar Pabrik Gula Rejo Agung Baru Kota Madiun. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1), 1-12. https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/view/9381/5249

Ningrum, Y. D., Ghofar, A., & Haeruddin, H. (2020). Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) sebagai Fitoremediator pada Limbah Cair Produksi Tahu Effectiveness of Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) as Phytoremediator for Tofu Production Liquid Waste. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 9(2), 97-106. https://doi.org/10.14710/marj.v9i2.27765

Nugraha, A. S., & IW, H. R. (2015). Efisiensi Bambu Air (Equisetum hyemale) Sebagai Fitoremediator Kadar Biological Oxygen Demand Pada Limbah Cair Industri Tahu Di Desa Prembun Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Buletin Keslingmas, 34(3), 189-194.

Nurfadillah, N., Awaliya, B., Afia, N., & Nurinsa, N. (2017). Fitoremediasi Limbah Domestik (Detergent) Menggunakan Eceng Gondok (eichorniacrassipes) untukmengatasi Pencemaranlingkungan. Jurnal Pena, 3(2). https://doi.org/10.26618/jp.v3i2.1010

Oktavia, Z., Budiyono, B., & Dewanti, N. A. Y. (2016). Pengaruh Variasi Lama Kontak Fitoremediasi Tanaman Kiambang (Salvinia Molesta) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Limbah Cair Home Industry Batik “X” Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 4(5), 238-245. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/14534/14059

Pamungkas, M. O. A. (2016). Studi pencemaran limbah cair dengan parameter BOD5 dan pH di pasar ikan tradisional dan pasar modern di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(2), 166-175. https://doi.org/10.14710/jkm.v4i2.11942

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. https://peraturan.bpk.go.id/Details/322442/permen-lh-no-5-tahun-2014

Ratnasari, J. (2008). Galeri Tanaman Hias Daun. Penebar Swadaya. https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=35784

Rijal, M. (2016). Studi Morfologi Kayu Apu (Pistia stratiotes) Dan Kiambang (Salvinia molesta). Biosel: Biology Science and Education, 3(2).

Rismawati, D., Thohari, I., & Rochmalia, F. (2020). Efektivitas Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) dalam Menurunkan Kadar BOD5 dan COD Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 11(2), 186-190. http://dx.doi.org/10.33846/sf11219

Riyanto, A. (2019). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika. https://www.numed.id/produk/aplikasi-metodologi-penelitian-kesehatan/

Riyanto, A. (2011). Pengolahan Data dan Analisis Data Kesehatan. Nuha Medika. https://perpusda.magetan.go.id/opac/detail-opac?id=56170

Rosmala, F. (2019). Efektivitas Berat Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kandungan Biochemical Oxygen Demand, Chemical Oxygen Demand Dan Total Suspended Solid Limbah Cair Pabrik Tahu Di Desa Balokang. Jurnal Kesehatan Mandiri Aktif, 2(1), 43-51. https://repo.poltekkes-surabaya.ac.id/8383/7/BAB%20II.pdf

Romansyah, E., Muliatiningsih, M., Putri, D. S., & Alawiyah, A. (2019). Pengaruh pemberian daun bambu dan arang bambu pada pengelolaan limbah cair tahu. Jurnal Agrotek UMMat, 5(2), 79-86. https://doi.org/10.31764/agrotek.v5i2.697

Ruhmawati, T., Sukandar, D., & Karmini, M. (2017). Penurunan Kadar Total Suspended Solid (TSS) Air Limbah Pabrik Tahu Dengan Metode Fitoremediasi. Jurnal Permukiman, 12(1), 25-32. https://doi.org/10.31815/jp.2017.12.25-32

Sari, E. A., & Al Jauhari, S. (2016). Perbandingan Efektifitas Penurunan Kadar BOD Dan COD Pada Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Kayu Apu (Pistia Stratiotes) Dan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes Solms). Gema Lingkungan Kesehatan, 14(2). https://doi.org/10.29238/sanitasi.v15i2.1425

Sattuang, H. (2020). Analisis Efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Studi Kasus Batikite Resort Jeneponto. Jurnal Ecosolum, 9(1), 56-68. https://doi.org/10.20956/ecosolum.v9i1.10247

Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). Analisis Kandungan Limbah Industri Tahu Dan Tempe Rahayu Di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. AGRI-SOSIOEKONOMI, 16(2), 245-252. https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.2.2020.28758

Setiyono, A., & Gustaman, R. A. (2017). Pengendalian kromium (Cr) yang terdapat di limbah batik dengan metode fitoremediasi. Unnes Journal of Public Health, 6(3), 155-160.

Sumantri, A. (2017). Kesehatan Lingkungan. KENCANA. https://lib.atim.ac.id/opac/detail-opac?id=5627

Suyono, S. (2012). Pencemaran Kesehatan Lingkungan. EGC. https://www.egcmedbooks.com/buku/detail/86/pencemaran-kesehatan-lingkungan

Zahro, N. M., & Nisa, V. C. (2020). Fitoremediasi Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Pada Limbah Domestik Dan Timbal Di Hilir Sungai Bengawan Solo Gresik Sebagai Solusi Ketersediaan Air Bersih Sekarang Dan Masa Depan. JCAE (Journal of Chemistry And Education), 4(2), 73-83. https://doi.org/10.20527/jcae.v4i2.691

Zulkoni, A. (2018). Upaya Peningkatan Fitoremediasi Tanahtercemar Merkuri Di Kokap Kulonprogo Yogyakarta Menggunakan Akasia (Acacia Sieberiana Dc) Dengan Pemangkasan Akar Dan Inokulasi Mikoriza. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 18(1). https://doi.org/10.37412/jrl.v18i1.19

Zumani, D., Suryaman, M., & Dewi, S. M. (2015). Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) untuk Fitoremediasi Kadmium (Cd) pada Air Tercemar. Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi, 1(1). https://doi.org/10.37058/jssainstek.v1i1.23