Risk analysis of the environment regarding the new capital city relocation
DOI:
https://doi.org/10.61511/spms.v1i2.2024.1663Keywords:
capital relocation, environmental risks, sustainable developmentAbstract
Background: The relocation of Indonesia’s capital from Jakarta to East Kalimantan is a major governmental decision with significant environmental implications. This study examines potential environmental risks, such as deforestation, biodiversity loss, and water resource challenges, which have been noted in previous urban expansion projects but remain understudied in this context. Methods: A literature review approach is used, analyzing scholarly works, policy documents, and regulations. The study employs qualitative analysis to assess environmental impacts related to large-scale infrastructure development. Findings: The results indicate risks such as deforestation, biodiversity disruption, and water scarcity, alongside increased carbon emissions and land use changes. These findings highlight the need for strategic planning and government commitment to environmental sustainability. Conclusion: Effective policies and mitigation strategies are essential to minimizing environmental risks in the capital relocation process and ensuring sustainable development. Novelty/Originality of this article: This study contributes to the limited research on Indonesia’s capital relocation by providing an environmental risk assessment and emphasizing the need for proactive management.
References
Aprina, H. (2014). Analisis pengaruh harga crude palm oil (CPO) dunia terhadap nilai tukar riil rupiah. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 16(4), 315–338. https://doi.org/10.21098/bemp.v16i4.15
Bagian Kesehatan Lingkungan. (2017). Analisis risiko dan sistem manajemen lingkungan. Kurikulum Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana.
Bank Indonesia. (2022). Modernisasi pertanian Kalimantan dukung ketahanan pangan IKN baru. Bank Indonesia.
Bappenas. (2022). Rencana Induk IKN dalam Lampiran UU IKN. Sosialisasi Undang-Undang No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Bappenas.
Fahruddin, M. (2019). Penegakan hukum lingkungan di Indonesia dalam perspektif Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Veritas: Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 81–98. https://doi.org/10.34005/veritas.v5i2.489
Goma, E. I., Sandy, A. T., & Pangestuti, M. J. (2021). Analisis dampak pemindahan ibukota negara terhadap penggunaan lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Jurnal Teknik Sipil, 1, 63–82. https://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/35278
Herdiana, D. (2022). Pemindahan ibukota negara: Upaya pemerataan pembangunan ataukah mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Jurnal Transformative, 8(1), 1–30. https://doi.org/10.21776/ub.transformative.2022.008.01.1
Johar, O. A. (2021). Realitas permasalahan penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 54–65. https://doi.org/10.31258/jil.15.1.p.54-65
Kurniadi, A. (2019). Pemilihan ibukota negara Republik Indonesia baru berdasarkan tingkat kebencanaan. Jurnal Manajemen Bencana, 5(2), 1–12. https://doi.org/10.33172/jmb.v5i2.458
Media Indonesia. (2020). Soal ibu kota baru, ini hasil kajian dan rekomendasi KLHK. Media Indonesia.
Nisa, A. N., & Suharno, S. (2020). Penegakan hukum terhadap permasalahan lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Jurnal Bina Mulia Hukum, 4(2), 294. https://doi.org/10.23920/jbmh.v4i2.337
Nugroho, H. (2020). Pemindahan ibu kota baru Negara Kesatuan Republik Indonesia ke Kalimantan Timur: Strategi pemenuhan kebutuhan dan konsumsi energi. Bappenas Working Papers, 3(1), 33–41. https://doi.org/10.47266/bwp.v3i1.53
Salsabila, A. H., & Nurwati, N. (2020). Deforestasi dan migrasi penduduk ke ibu kota baru Kalimantan Timur: Peran sinergis pemerintah dan masyarakat. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 27. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.28259
Tacconi, L., Rodrigues, R. J., & Maryudi, A. (2019). Law enforcement and deforestation: Lessons for Indonesia from Brazil. Forest Policy and Economics, 108, 101943. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2019.05.029
Tolok, A. D. (2020). Proyek IKN: Ruang terbuka hijau harus di atas 50 persen. Bisnis.com.
Walhi. (2022). Walhi ungkap 3 dampak lingkungan serius akibat pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Suara.com.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Aqiqah Amalia Nasir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.