Exploring the construction of masculinity among male K-POP fans: a case study of K-POP fandom in Makassar City within the context of social environmet and education
DOI:
https://doi.org/10.61511/ajcsee.v2i1.2024.1001Keywords:
social construction, masculinity, k-pop fanboys, hegemonic masculinity, discriminationAbstract
Background: In contemporary Indonesian society, K-Pop has emerged as a significant cultural phenomenon with a unique impact on gender perceptions. This study aims to explore the social construction of masculinity among K-Pop fanboys in Makassar, Indonesia, and examine the societal positioning of this form of masculinity. It draws on the definition of masculinity as a societal construct and examines how masculinity is shaped by social influences. Method: Utilizing Peter L. Berger and Thomas Luckmann's theory of social construction, the study views masculinity as a dynamic process involving externalization, objectivation, and internalization. It also references Janet Saltzman Chafetz's identification of areas of masculinity and R.W. Connell's concept of hegemonic masculinity to understand the hierarchical nature of masculine identities. Findings: Despite the popularity of K-Pop, male fans often face negative stigma and discrimination due to perceptions of K-Pop as feminine. The study reveals how masculinity is constructed among K-Pop fanboys in Makassar and their experiences of societal discrimination. Conclusion: By analyzing these dynamics, the study contributes to a broader understanding of the diverse forms of masculinity and the impact of cultural phenomena like K-Pop on gender constructs. Novelty/Originality of this study: This study highlights the unique dynamics in the construction of masculinity among male K-Pop fans in Indonesia, revealing the complex interactions between global culture, local gender identities, and social stigma. By applying social construction theory to the K-Pop phenomenon, this study opens up new perspectives in understanding the evolution of masculinity in the era of pop culture globalization.
References
Almaida, R., Gumelar, S. A., & Laksmiwati, A. A. (2021). Dinamika psikologis fangirl k-pop. Cognicia, 9(1), 17–24. https://doi.org/10.22219/cognicia.v9i1.15059
Amalia, M. M. (2020). Representasi Maskulinitas Laki-Laki Difabel Dalam Film Paafekuto Waarudo Kajian Semiotika Roland Barthes ローランド・バルテスの …. http://eprints.undip.ac.id/81631/
Amalia, S., Abidin, Z., & Kusumaningrum, R. (2022). Konfusianisme Dalam Film Kim Ji Young Born 1982: Perspektif Semiotika. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 8(1), 794. https://doi.org/10.52434/jk.v8i1.1291
Amellita, N. (2010). Kebudayaan Populer Korea: Hallyu dan Perkembangannya di Indonesia. Universitas Indonesia.
Anwar, D. C. R. (2018). Mahasiswa dan K-POP. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1). https://doi.org/10.33005/jkom.v1i1.12
Bandel, K. (2021). Kajian Gender 2020-21, Video 4 (Kajian Maskulinitas). You Tube. https://www.youtube.com/watch?v=cLCenfDCpz8&t=184s
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. LP3ES.
BPS Kota Makassar. (n.d.). Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Makassar (Jiwa), 2000-2022. Badan Pusat Statistik Kota Makassar. https://makassarkota.bps.go.id/indicator/12/72/1/jumlah-penduduk-menurutkecamatan-dan-jenis-kelamin-di-kota-makassar.html
Connell, R. . (2005). Masculinities (Second Edi). University of California Press.
Demartoto, A. (2010). Konsep Maskulinitas Dari Jaman Ke Jaman dan Citranya Dalam Media. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNS Surakarta, 1–11.
Dharma, F. A. (2018). Konstruksi Realitas Sosial: Pemikiran Peter L. Berger Tentang Kenyataan Sosisal. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1), 10–16. https://doi.org/10.21070/kanal.v
Drianus, O. (2019). Hegemonic Masculinity: Wacana Relas Gender dalam Tinjauan Psikologi Sosisal. Journal of Psychology, Religion, and Humanity, 1(1), 36–50.
Fauzi, E. P. (2021). Konstruksi Sosial Soft Masculinity dalam Budaya Pop Korea. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 127. https://doi.org/10.31315/jik.v19i1.3687
Fribadi, D. O. (2012). Representasi Maskulinitas dalam Drama TV Korea You’re Beautiful. Thesis Univesitas Indonesia.
Hanana, A., & Rahma, A. (2018). Konstruksi Maskulinitas Boyband 2PM pada
Remaja Penggemar K-Pop. AL MUNIR : Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran
Islam, 9(1), 59–72. https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v0i1.9
Handaningtias, U. R., Indriyany, I. A., & Nurjuman, H. (2018). Dekonstruksi Makna Maskulinitas pada Trend Korea Pop ( K-POP ) Sebagai Praktik Identitas Remaja. Seminar Nasional Prodi Ilmu Pemerintahan, 267–283. http://repository.fisip-untirta.ac.id/967/1/Naskah 20.pdf
Hasyim, N. (2020). Good Boys Doing Feminism : Maskulinitas dan Masa Depan Laki-Laki Baru. Buku Mojok Group. https://books.google.com/books/about/Good_boys_doing_feminism.html?id=otBGzgEACAAJ
Heryanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia (C. M. Udiani (ed.); Cetakan Pe). KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Huat, C. B., & Iwabuchi, K. (2008). East Asian Pop Culture: Analysing the Korean Wave. In Chung Beng Huat and Koichi Iwabuchi (Ed.), Trans Asia: Screen Cultures. Hong Kong University Press.
Identitas Unhas. (2021). Korean Corner, Wahana Belajar Kebudyaan Korsel di Unhas. PK Identitas Unhas. https://identitasunhas.com/korean-cornerwahana-belajar-kebudayaan-korsel-di-unhas/
Javier, F. (2021). Ada 7,5 Juta Miliar Twit K-Pop Juni 2020-Juli 2021, Terbanyak Dari Indonesia. Tempo.Co. https://data.tempo.co/data/1174/ada-75-miliartwit-k-pop-pada-juli-2020-juni-2021-terbanyak-dari-indonesia
Jung, S. (2011). Korean Masculinities and Transcultural Consumption: Yansoma, Rain, Oldboy, K-Pop Idols. Hong Kong University Press.
Kumparan.com. (2022). Apa Itu Fansign dan Perbedaannya dengan Fanmeeting, Penggemar Kpop Wajib Tahu. https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itufansign-dan-perbedaannya-dengan-fanmeeting-penggemar-k-pop-wajib-tahu1zAzWLrKezS/full
Kumparan.com. (2023). Apa Itu War Tiket Saat Menonton Konse. Ini Penjelasannya. https://kumparan.com/jendela-dunia/apa-itu-war-tiket-saatnonton-konser-ini-penjelasannya-206iXgb8iBS/full
Kurnia, N. (2004). Representasi Maskulinitas dalam Iklan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, 08, 17–36.
Kurniawan, A. F. (2017). Cowo-Cowo U Mild : Hegemoni Maskulinitas Dalam Iklan Rokok. Jurnal Komunikologi, 14(2), 65–73.
LibraryUnhas.ac.id. (2013). Korean-Indonesia Cultural Corner Resmi Dibuka. Library.Unhas.Ac.Id. https://library.unhas.ac.id/index.php/korea-indonesiacultural-corner-resmi-dibuka/ makassarkota.go.id. (n.d.). Geografis. Pemerintah Kota Makassar. Retrieved March 12, 2022, from https://makassarkota.go.id/geografis-2/#:~:text=Kota
Makassar memiliki topografi dengan,sampai dengan 29°C
Maraya, E., Syukur, M., & Said, M. R. A. (2021). Dekonstruksi Makna Maskulinitas Melalui Trend Korean Populer (K-Pop) Pada Penggemar KPop Di Kota Makassar.
Marliah, S. (2020). 9 Potret Idol Kpop dengan Rambut Kepang, Imutnya Maksimal! IDN Times.Com. https://www.idntimes.com/life/women/lia-89/9potret-idol-kpop-dengan-rambut-kepang-c1c2
Narasi Newsroom. (2020). K-Wave 101: Bagaimana Gelombang Kpop Melanda Dunia. https://www.youtube.com/watch?v=iKGFyyUN_eg&t=157s
Ngangi, C. R. (2011). Konstruksi Sosial dalam Realitas Sosial. AgriSosioekonomi, 7(2), 1–4.
Nurhafizha. (2018). Hegemoni Korean Wave Terhadap Perubahan Pola Hidup dan Pola Konsumtif Masyarakat di Kota Makassar (Sebuah Studi Ekonomi Politik). Universitas Hasanuddin.
Pasinringi, T. (2020). Red Velvet, Mamamoo, dan Itzy: Idola Kpop dan Bahasa Feminis Mereka. Magdalene.Com. https://magdalene.co/story/red-velvetmamamoo-dan-itzy-idola-k-pop-dan-bahasa-feminis-mereka/
PPPA.or.id. (n.d.). Mengapa Kpop Dikatakan Plastik. https://www.pppa.or.id/mengapa-kpop-dikatakan-plastik/
Putri, I. P., Putri, F. D., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. ProTVF, 3, 68–80.
Putri, S. C. M., & Savira, S. I. (2021). Gambaran Citra Diri Fanboy KPop (Sebuah Studi Kasus Pada Penggemar Laki Laki Musik Korea Dalam Komunitas Fandom). Penelitian Psikologi, 8.
Rahmadani, N. H. (2022). 10 Idol KPop Paling Sering Gonta-ganti Warna Rambut, Ada Chanyeol EXO. IDN Times.Com. https://www.idntimes.com/korea/kpop/nurul-huda-rahmadani/gonta-gantiwarna-rambut-c1c2?page=all
Ramadhani, Y. (2020). Daftar Spotify Wrapped 2020 Teratas Di Indonesia & Global: Ada BTS. Tirto.Id. https://tirto.id/daftar-spotify-wrapped-2020teratas-di-indonesia-global-ada-bts-f7Dj
Rumahorbo, F. (2018). Konstruksi Maskulinitas Macho Dari Pandangan Etnisitas (Analisis Gender Pada Mahasiswa FISIP USU). Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, 106.
Samsu. (2017). Metode penelitian: teori dan aplikasi penelitian kualitatif, kuantitatif, mixed methods, serta research & development. In Diterbitkan oleh: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA).
Sugihastuti, & Saptiawan, I. H. (2007). Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik Kritik Sastra Feminis. Pustaka Pelajar.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Sukma, D. (2020). 9 Idol KPOp yang Tampil Menawan dengan Comma Hair, Bikin Berdebar. IDN Times.Com. https://www.idntimes.com/men/grooming/defrina-satiti/idol-kpop-yangtampil-menawan-dengan-comma-hair?page=all
sulselprov.go.id. (n.d.). Kota Makassar. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Retrieved March 12, 2022, from https://sulselprov.go.id/pages/info_lain/22
Tempo.co. (2022). Ini Alasan Ujung Pandang Berganti Jadi Makassar. Tempo.Co.
https://nasional.tempo.co/read/1609468/inilah-alasan-nama-ujung-pandangberganti-jadi-makassar
Triadanti. (2019). Jadi Gaya Hidup, Benarkah Fans Kpop Kaya Raya atau Cuma Modal Kuota? IDN Times. https://www.idntimes.com/hype/entertainment/danti/jadi-gaya-hidupbenarkah-fans-kpop-kaya-raya-atau-cuma-modal-kuota?page=all
Upe, A. (2017). Tradisi Aliran Dalam Sosiologi: Dari Filosofi Positivistik Sampai ke Post Positivistik (Cetakan Pe). Rajawali Pers.
Wakhyono, S. (2018, September). Ribuan Pengunjung Padati K-Pop Day di Theme Park Makassar. Fajar.Co.Id. https://fajar.co.id/2018/09/02/ribuanpengunjung-padati-k-pop-day-di-theme-park-makassar/
Yusanta, D. A. (2019). Fluiditas Maskulinitas dan Feminitas dalam Boyband K-Pop sebagai Produk Industri Budaya. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 9(2), 205. https://doi.org/10.15548/jk.v9i2.294
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Pertama). Kencana.
Zahra, S. (2019). Penggemar Budaya K-Pop (Studi Mengenai Idelologi Penggemar Budaya K-pop Pada Fandom iKONIC di Kota Surabaya). Universitas Airlangga.
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Asian Journal Collaboration of Social Environmental and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.