Studi ragam perspektif kebijakan pangan di Indonesia

Authors

  • Muhammad Hasnan Habib Sekolah Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia; Jakarta, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61511/sudeij.v1i1.2024.908

Keywords:

kebijakan pangan, lingkungan, implementasi, Indonesia

Abstract

Pendahuluan: Kebijakan pangan yang didasari perspektif ilmu lingkungan berarti berpegang pada prinsip dasar ekologi mengenai keanekaragaman, keterkaitan, kebergantungan, harmoni, dan keberlanjutan setiap komponen pada sistem pangan. Untuk menyelesaikan permasalahan pangan dalam kaidah keberlanjutan, perlu mendorong solusi-solusi yang environmentally non-degrading, technically appropriate, economically viable, dan socially acceptable. Metode: Penelitian dijalankan dengan mengumpulkan berbagai literatur terkait model perspektif pangan Indonesia. Metode yang digunakan adalah literatur review, yaitu proses pembacaan berbagai literatur yang telah dikumpulkan. Temuan: Pengelolaan kelembagaan dan proses kebijakan perlu diselaraskan secara lintas sektor dan lebih sistematis di seluruh sektor pertanian, lingkungan, energi, dan pembangunan, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketahanan pangan di Indonesia; ekosistem, sosial dan budaya; nexus air, energi, dan pangan; serta ecological footprint di Indonesia. Kesimpulan: Secara spesifik diperlukan kesadaran bahwa tantangan terbesar ada pada wilayah geografis yang tersebar di 17.000 pulau dengan kondisi fisik dan iklim yang berbeda. Setiap daerah memiliki kondisi daerah terpencil yang berbeda, sarana dan prasarana yang berbeda, cara komunikasi yang berbeda, dan tingkat pendidikan serta ekonomi yang berbeda pula, sehingga perlu untuk peka terhadap keanekaragaman nuansa tersebut dan menyesuaikan implementasi kebijakan terhadapnya.

References

Badan Pusat Statistik. (2021). Tabel Dinamis Subjek Tanaman Pangan.

Clapp, J., & G. Moseley, W. (2020). This food crisis is different: COVID-19 and the fragility of the neoliberal food security order. The Journal of Peasant Studies, 1–25.

Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2013). Identifikasi alih fungsi lahan pertanian dan kondisi sosial ekonomi masyarakat daerah pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 1(2).

Dewi, R. (2016). Gaining recognition through participatory mapping? The role of adat land in the implementation of the Merauke Integrated Food and Energy Estate in Papua, Indonesia. ASEAS-Austrian Journal of South-East Asian Studies, 9(1).

FAO’s Agriculture and Development Economics Division (Policy Brief Issue 2). (2006). Food Security.

Hadiyanto, D., Purwanto, Y. A., Noorachmat, B. P., Sapei, A. (2019). An Indicator and Evaluation Criteria for Off-Grid Micro-Hydro Power Sustainability Assessment. International Journal of Renewable Energy Research, 9, 3.

Hasan, M. H., Mahlia, T. M. I., Nur, H. (2012). A review on energy scenario and sustainable energy in Indonesia. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 16.

Hermawati, W. (2019). Local Leadership and Microhydro Project Sustainability in Rural Indonesia. Indian Journal of Public Administration.

Howson, P. (2018). Slippery violence in the REDD+ forests of Central Kalimantan, Indonesia. Conservation and Society, 16(2).

Hussey, K., & Pittock, J. (2012). The energy–water nexus: Managing the links between energy and water for a sustainable future. Ecology and Society, 17(1).

Isa, M.A., Sudjono, P., Sato, T., Onda, N., Endo, I., Takada, A., Muntalif, B.S., Ide, J. (2021). Assessing the Sustainable Development of Micro-Hydro Power Plants in an Isolated Traditional Village West Java, Indonesia. Energies, 14.

Ito, T., Rachman, N. F., & Savitri, L. A. (2014). Power to make land dispossession acceptable: a policy discourse analysis of the Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE), Papua, Indonesia. Journal of Peasant Studies, 41(1), 12

Ito, T., Rachman, N. F., & Savitri, L. A. (2011). Naturalizing land dispossession: A policy discourse analysis of the Merauke integrated food and energy estate. International Conference on Global Land Grabbing, Brighton, UK, 6–8.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), 2020.

Kementerian Pertanian. (2016). Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Kubitza, C., Krishna, V. V, Urban, K., Alamsyah, Z., & Qaim, M. (2018). Land property rights, agricultural intensification, and deforestation in Indonesia. Ecological Economics, 147, 312–321.

Margono, B. A., Potapov, P. V, Turubanova, S., Stolle, F., & Hansen, M. C. (2014). Primary forest cover loss in Indonesia over 2000–2012. Nature Climate Change, 4(8).

McCarthy, J. F., & Obidzinski, K. (2017). Framing the food poverty question: Policy choices and livelihood consequences in Indonesia. Journal of rural studies, 54.

Murni, S., Whale, J., Urmee, T., Davis, J., & Harries, D. (2012). The Role of Micro Hydro Power Systems in Remote Rural Electrification: A Case Study in The Bawan Valley, Borneo. Procedia Engineering, 49.

Nathaniel, S. P. (2020). Ecological footprint, energy use, trade, and urbanization linkage in Indonesia. GeoJournal.

Nugroho, H., Fei-Lu, S., Firmansyah. (2017). Developing renewable energy in developing countries: A lesson from Indonesia. Energy Sources, Part B: Economics, Planning, and Policy, 12:4.

Patunru, A., & Ilman, A. S. (2020). Ekonomi Politik Kebijakan Beras di Indonesia: Perspektif Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. (2020). Penjelasan KLHK tentang

Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate. Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate

Ploeg, J. D. Van Der. (2010). The food crisis, industrialized farming and the imperial regime. Journal of Agrarian Change, 10(1).

Ploeg, J. D. Van Der. (2020). From biomedical to politico-economic crisis: the food system in times of Covid-19. The Journal of Peasant Studies, 47(5).

Renewable Energy Industry in Indonesia. Energies, 12, 602. Pustaka Lain

Rosset, P. (2008). Food sovereignty and the contemporary food crisis. Development, 51(4).

Sugiyono, L. (2020). Status Ketahanan Pangan Indonesia di Masa Pandemi COVID-19. Jateng Daily.com.

Suwarto, Hadi, S. P., & Hermawan. (2018). The Environmental Impact Study Of Micro Hydro Power In Pekalongan Indonesia. E3S Web of Conferences, 31, 08007.13

Wackernagel, M., & Rees, W. (1998). Our ecological footprint: reducing human impact on the earth (Vol. 9). New society publishers.

Winarto, Y. T. (2006). Pengendalian Hama Terpadu Setelah Lima Belas Tahun Berlalu: Adakah Perubahan Dan Kemandirian? Jurnal Analisis Sosial, 27–55. Yudha, S. W., Tjahjono, B. (2019). Stakeholder Mapping and Analysis of the

World Food Summit (1996), Rome Declaration on World Food Security

Downloads

Published

2024-02-29

How to Cite

Habib, M. H. (2024). Studi ragam perspektif kebijakan pangan di Indonesia. Sustainable Urban Development and Environmental Impact Journal, 1(1), 34–42. https://doi.org/10.61511/sudeij.v1i1.2024.908

Issue

Section

Articles

Citation Check