Legal implications of debt transfer (cessie) in syariah banking: A case study of Decision No. 1922/Pdt.G/2020/PA.Btm
Keywords:
civil law, debt transfer (cessie), islamic law, pacta sunt servanda, syariah bankingAbstract
Background: The issue of debt transfer (cessie) in Islamic banking has raised legal questions, particularly regarding its conformity with Syariah principles. A case, Putusan No. 1922/Pdt.G/2020/PA. Btm, examines a dispute where a bank transferred a debt to a third party after the debtor failed to make payment, highlighting concerns about the legal validity of such transfers under Islamic law. Methods: This research utilizes a qualitative legal analysis approach by reviewing the case judgment of Putusan No. 1922/Pdt.G/2020/PA. Btm, relevant Fatwas, including Fatwa DSN-MUI No. 31/DSN-MUI/VI/2002 on debt transfer, and the Civil Code regulations. The study examines the legal basis of debt transfer within the scope of Islamic banking practices and the application of the pacta sunt servanda principle, comparing it with existing regulations on debt transfer under both conventional and Syariah law. Findings: The court’s ruling in this case declared the debt transfer to be invalid, as it contradicted Syariah banking principles. The case revealed that the transfer from an Islamic bank to an individual in the conventional sector was incompatible with Islamic financial regulations. The study found that while the civil law allows such transfers, the Islamic law framework, as outlined by National Sharia Council - Indonesian Ulema Council/Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Fatwa, does not support this practice. This inconsistency points to a broader issue of alignment between civil law and Islamic banking regulations in debt-related transactions. Conclusion: The research concludes that debt transfer (cessie) must be assessed within both civil and Islamic banking frameworks. The case highlights the need for adherence to pacta sunt servanda and Syariah compliance, as the bank's debt transfer violated Syariah principles, rendering it invalid. Novelty/Originality of this article: This article analyzes the legal conflicts between Islamic law and civil law on debt transfer, focusing on the challenges of harmonizing Syariah banking principles with Indonesia's national civil law system.
References
Adlini, M. N., dkk. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974.
Amiruddin, & Zainal Asikin. (2018). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.
Andayani, & Sucipto. (2018). Perjanjian Pengalihan Utang dalam Hukum Perdata Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Ashadie, Z. (2018). Hukum Keperdataan (Dalam Perspektif Hukum Nasional, KUH Perdata, Hukum Islam, dan Hukum Adat). Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Assyakurrohim, D., dkk. (2023). Metode Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(1), 5.
Benuf, K., & Azhar, M. (2020). Metodologi Penelitian Hukum Sebagai Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer. Jurnal Gema Keadilan, 7(7), 23.
Fikri, Z. A. (2022). Kedudukan Pengadilan Agama Dan Basyarnas Dalam Menyelesaikan Sengketa Ekonomi Syariah. At-Tasyri’ Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah, 14(2), 28. Diakses dari https://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/Tasyri/article/view/860/489
Hardani, N., & Januri. (2022). Al-Hiwalah dan Implementasinya Pada Perbankan Syariah Di Tinjau Dari Kaidah Fiqih. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(1), 195.
Imayanti, N. S. (2021). Hukum Perbankan Syariah Konsep dan Regulasi. Jakarta: Sinar Grafika.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1238 tentang Wanprestasi.
Mardotillah, H. (2021). Implementasi Akad Hiwalah Dalam Lembaga Keuangan Syari’ah. Jurnal Of Indonesian Comparative of Syari’ah Law, 4(2), 151-155.
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram: Mataram University Press.
Nofiardi. (2021). Sengketa Ekonomi Syariah Penyelesaian Hukum di Pengadilan dan Lembaga Keuangan. Bandar Lampung: Pusaka Media.
Nurhadi. Teori Hukum Progresif Dalam Menyelesaikan Sengketa Bisnis Keuangan Syariah.
Padmasari, W. (2018). Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Pengalihan Piutang (Cessie) Melalui Akta Notaris. Jurnal Hukum dan Kenotariatan, 2(2), 267. Diakses dari https://riset.unisma.ac.id/index.php/hukeno/article/view/1509/1480 pada 30 November 2023.
Pengadilan Agama Batam. (2020). Putusan Pengadilan Agama Batam No. 1922/Pdt.G/2020/PA.Btm. Diakses dari https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/zaebc017f2525230849b303735313034.html pada 15 November 2023.
Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman (2009). hlm 5. Diakses dari https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_48.pdf pada 1 Desember 2023.
Pemerintah Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. (2008). hlm 2. Diakses dari https://www.ojk.go.id/waspadainvestasi/id/regulasi/Documents/UU_No_21_Tahun_2008_Perbankan_Syariah.pdf pada 1 Desember 2023.
Rachman, A., dkk. (2022). Dasar Hukum Kontrak (Akad) dan Implementasinya Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 08(01), 52.
Rifa’i, Y. (2023). Analisis Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pengumpulan Data di Penelitian Ilmiah pada Penyusunan Mini Riset. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(1), 33.
Suadi, A. (2021). Cessie, Subrogasi, Novasi, Dan Hawalah Dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah. Jakarta: PredanaMedia Group Divisi Kencana.
Wahab, M. A. (2019). Teori Akad Dalam Fiqih Muamalah. Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing.
Zaeni, A. (2021). Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Di Pengadilan Agama. Yogyakarta: Riset Buku.
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Uswatun Hasanah, Endang Widuri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.