Kajian observasi pencemaran lingkungan pada lingkungan taman teras Cikapundung di DAS Cikapundung kecamatan Coblong, Babakan Siliwangi
DOI:
https://doi.org/10.61511/jocae.v1i1.2023.76Keywords:
DAS Cikapundung, kecamatan Coblong, pencemaran lingkungan, teras CikapundungAbstract
Pembangunan Teras Cikapundung sebagai taman urban dan ekologi memperlihatkan perhatian pemerintah untuk memfasilitasi ruang publik bagi masyarakat Bandung. Taman ini dibangun di lahan aliran sungai yang sebelumnya tercemar untuk menjadikan tempat yang tertata dan bermanfaat. Harapan pemerintah agar taman ini meningkatkan kesadaran lingkungan dan pentingnya sungai. Pengelolaan sumber daya alam terutama pada area sekitar DAS Cikapundung sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan, maka diperlukan observasi dan penelitian lebih lanjut untuk membahas tingkat pencemaran pada area sekitar DAS Cikapundung, salah satunya pada tempat wisata Teras Cikapundung dan pemukiman masyarkat di Kecamatan Coblong, Babakan Siliwangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari kegiatan taman Teras Cikapundung dan pemukiman masyarakat di Kecamatan Coblong, Babakan Siliwangi terhadap lingkungan Sungai Cikapundung, serta solusi yang diberikan untuk menjaganya. Selain itu, juga ingin mengetahui sejauh mana kontribusi dari pemerintah dan upaya masyarakat dalam memperbaiki dan menjaga lingkungan Sungai Cikapundung. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan melibatkan pengumpulan data mengenai ruang terbuka publik dan observasi lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan termasuk observasi langsung, pengisian angket, serta wawancara dengan 20 orang pengunjung dan masyarakat sekitar Taman Teras Cikapundung sebagai sumber data primer. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengkaji pencemaran lingkungan di kawasan DAS Cikapundung pada Kecamatan Coblong, Babakan Siliwangi. Hasil dari penelitian ini adalah banyak pengunjung dan warga sekitar yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan Taman Teras Cikapundung dan Sungai Cikapundung. Akibatnya, aktivitas pengolahan sampah yang kurang memadai mengakibatkan limbah yang mencemari daerah taman dan sungai. Pemerintah, pihak instansi taman, dan beberapa masyarakat sudah berusaha untuk menjaga lingkungan, meskipun upayanya masih belum maksimal. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan masyarakat memiliki sikap kesadaran lingkungan dan bersama-sama menjaga keseimbangan lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, pihak instansi taman, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelestarian dan manfaat lingkungan taman dan sungai bagi semua pihak.
References
Aprillia, K. F., Lie, T., & Saputra, C. (2020). Karakteristik desain ruang terbuka hijau pada sempadan sungai perkotaan. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 5(2), 235-244. https://doi.org/10.30822/arteks.v5i2.394
Bachrein, S. (2012). Pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung: Diagnostik wilayah. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 4(4), 227-236. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.227-236
Dewanti. (2017). Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan. Bogor: Institut
Hasim, I. S., Dewi, R. S., Maharani, I., Irnadia, I., & Pitaloka, D. (2018). Rancangan Ruang Terbuka Publik Pada Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung Ditinjau Dari Aspek Bentuk Visual. Jurnal Reka Karsa, 5(1). http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/664
Hindersah, H. (2005). Krisis ilmu pengetahuan modern: menuju metodologi partisipatif. Jurnal Perencanaan Wilayah & Kota, 16(2), 1-24.
Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. 1(3), 101–110. https://doi.org/10.14710/alj.v%vi%i.1-8
Liem, Yoseph, dan Reginaldo Chistophori Lake. 2018. ‘Pemaknaan Ruang Terbuka Publik Taman Nostalgia Kota Kupang’. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur2 (2): 149–58. https://doi.org/10.30822/arteks.v2i1.48.
Maria, R., & Purwoarminta, A. (2017). Pengaruh Perubahan Lahan Terhadap Kapasitas Simpanan Air Tanah di Sub DAS Cikapundung Bagian Hulu. In Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-10. 91-99.
Murran, Nadiva & A Suciyani, Wida O. (2021). Evaluasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Klasifikasi Land Cover di Daerah Aliran Sungai Cikapundung. Prosiding The 12 th Industrial Research Workshop and National Seminar Bandung, 1375-1378.
Pratama, Fadly., Firdaus, Anugrah R & Altaftazani, Deden H. (2020). Pembelajaran Lingkungan Hidup Sebagai Bentuk Implementasi Peraturan Membawa Bekal Ke Sekolah. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 7(1), 84-94. https://doi.org/10.22460/p2m.v7i1p84-94.1493
Rahayu, Yushi., Juwana, Iwan & Marganingrum Dyah. (2018). Kajian Perhitungan Beban Pencemaran Air Sungai Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung dari Sektor Domestik. Jurnal Rekayasa Hijau, 1(2), 61-71. https://doi.org/10.26760/jrh.v2i1.2043
Sekarningrum, B., & Yunita, D. (2018). Community Movement in Waste Management (Case in Cikapundung River Basin in Bandung City). Community: Pengawas Dinamika Sosial, 1(1). https://doi.org/10.35308/jcpds.v1i1.810
Selamet, Sofyan, Iendra. 2004. 'Pengaruh Tata Guna Lahan Terhadap Terhadap Kualitas dan Kuantitas Air Sungai Cikapundung'. Tesis. Universitas Dipenogoro
Suciyani, W. O., & Hinanti, A. N. (2021). Analisis Kesesuaian Ruang Hijau pada Hutan Kota untuk Perencanaan Kota Berkelanjutan. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 17(1), 83-93. https://doi.org/10.14710/pwk.v17i1.32889
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. CV
Surtikanti, HK. (2004). Populasi Planaria di Lokasi Bukit Tunggul dan Maribaya. Bandung Utara. Jurnal Matematika dan Sains, ITB. 9(3), 259-262.
Surtikanti, HK dan Priyandoko, D. (2004). Pengujian Kualitas Air Sungai Cikapundung dengan Menggunakan Planaria. Chimera, Jurnal Biologi dan Pengajarannya. 9(1), ISSN 0853-8824.
Suswati, A. C. S. P., & Wibisono, G. (2013). Pengolahan Limbah Domestik dengan Teknologi Taman Tanaman Air (Constructed Wetland). Indonesia Green Technology Journal, 2. E-ISSN.2338-1787
Viyanka, N. S. V., & Hindersah, H. (2022). Kajian Konsep Green Infrastructure (Constructed Wetland) Dalam Revitalisasi Kualitas Air di Kawasan Das Cikapundung. In Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning. 2(2), 472-481. https://doi.org/10.29313/bcsurp.v2i2.3538
Witami, Rizki W., Rosita & Marhanah, Sri. (2018). Pengaruh Pemahaman Lingkungan Terhadap Perilaku Vandalisme Pengunjung Taman Teras Cikapundung Dan Taman Lansia Bandung. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 1(1), 69-79. https://doi.org/10.17509/jithor.v1i1.13289