Analysis of Factors Affecting Regional Financial Independence in Primary Leading Sectors Using the System Generalized Method of Moments Approach
DOI:
https://doi.org/10.61511/jane.v2i1.2025.1432Keywords:
Regional Autonomy, Regional Financial Indepen, Primary Output, Natural Resources Revenue Sharing Fund, Tax Ratio, GMMAbstract
Background: Regional autonomy has been implemented for more than two decades, but local governments can still not manage their local finances independently. Problems that occur in the implementation of regional autonomy can occur from within and outside the country. Domestic conditions indicate that people want openness and independence, while foreign conditions indicate that the increasing progress of globalization demands the competitiveness of each country, including the competitiveness of local governments. Methods: This study uses panel data consisting of time series data from 2018 - 2022 and cross-section data on 140 districts in Indonesia that have primary leading sectors. The analysis method is the Generalized Method of Moments (GMM) method with the System Generalized Method of Moments approach to address endogeneity problems and dynamic economic correlations. Findings: The results of this study indicate that the primary output variable and tax ratio have a positive and significant effect on regional financial independence. In contrast, natural resource revenue-sharing funds and general allocation funds have a negative and significant effect. Meanwhile, the special allocation fund variable does not affect regional financial independence. Conclusion: This study concludes that enhancing primary output and optimizing tax ratios are crucial for improving regional financial independence. However, reliance on revenue-sharing funds and general allocation funds can hinder financial autonomy. Policy implications suggest the need for local governments to strengthen their economic base and reduce dependency on central government transfers to achieve greater fiscal independence. Novelty/Originality of this Article: This study provides a novel approach to analyzing regional financial independence by utilizing the System Generalized Method of Moments (GMM) to address dynamic economic correlations and endogeneity issues.
References
Adha, A. N. (2022). Model Kemandirian Fiskal Daerah Provinsi di Indonesia. Skripsi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Anisa, S. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Keuangan Daerah pada Daerah Hasil Pemekaran (Studi Kasus Kabupaten dan Kota Provinsi Banten dan Gorontalo). Skripsi, Unviersitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Arellano, M., & Bond, S. (1991). Some Tests of Specification for Panel Data: Monte Carlo Evidence and an Application to Employment Equations (Vol. 58, Issue 2).
Baltagi, B. H. (2005). Econometric Analysis of Panel Data (Third Edition).
Blundell, R., & Bond, S. (1998). Initial conditions and moment restrictions in dynamic panel data models. In Journal of Econometrics (Vol. 87).
Direktorat Dana Perimbangan. (2017). Buku Pegangan Pengalokasian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.
Djaenuri, A. (2012). Hubungan Keuangan Pusat – Daerah: Elemen-elemen Penting Hubungan Keuangan Pusat – Daerah. Penerbit Ghalia Indonesia.
Fatmala, W., & Baubau, P. (2020). Pengaruh Sektor Ekonomi Dominan terhadap Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Vol. 8).
Ginanjar, R. A. F., Zahara, V. M., Suci, S. C., & Suhendra, I. (2020). Human Development Convergence and the Impact of Funds Transfer to Regions: A Dynamic Panel Data Approach. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(12), 593–604. https://doi.org/10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO12.593
Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2015). Dasar-Dasar Ekonometrika (Edisi Kelima). Salemba Empat.
Halim, A. (2008). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat.
Haryanto, A. F. A. N. (2019). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Belanja Modal terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2017. Diponegoro Journal of Accounting, 8(2), 1–13.
Hastuti, P. (2018). Desentralisasi Fiskal dan Stabilitas Politik dalam Kerangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.
Hendri, W., & Utama, M. S. (2019). Analysis of Factors that Influence The Independence of Regional Finance In West Nusa Tenggara Province. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 89(5), 169–175. https://doi.org/10.18551/rjoas.2019-05.20
Indrianingrum, H., & Priyono, N. (2023). Analisis Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH terhadap Tingkat Kemandirian Daerah di Kabupaten Magelang pada Tahun 2006 – 2021. Jurnal Economina, 2 (1).
Jensen, M. C. , & Meckling, W. H. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. In Journal of Financial Economics 3, 305–360.
Julia, D., Asmara, A., & Heriyanto, D. (2015). Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian di Provinsi Riau The Impact of Fiscal Policy on Performance of Agriculture in Riau Province. Jurnal Dinamika Pertanian, 233–248.
Kaloh, J. (2007). Mencari Bentuk Otonomi Daerah: Suatu Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global (Edisi Revisi). PT Rineka Cipta.
Listya Nindita, N., & Rahayu, S. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Belanja Modal terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Journal Accounting and Finance Edisi, 2(1). https://journals.telkomuniversity.ac.id/jaf
Martadinata, M. A. (2022). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Tenaga Kerja, Investasi, dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019. Diponegoro Journal of Economics, 11(1), 37.
Marselina, A., & Herianti, E. (2022). Determinan Kemandirian Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi Dan Governance, 2(2), 110. https://doi.org/10.24853/jago.2.2.110-118
Martha, I., Hendrati, & Manurung, M. (2012). Exploring Indonesia Tax Ratio Development 1970-2010. Public Finance Management Conference.
Marzuki, Akhyar, C., Nurlela, & Yandani, F. (2022). Pengaruh Penerimaan APBD terhadap Kemandirian Keuangan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Visioner & Strategis, 11(1).
Musfirati, A., & Sugiyanto, H. (2021). Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Dana Keistimewaan terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Sunstansi: Sumber Artikel Akuntansi, Auditing, Dan Keuangan Vokasi, 5 (1).
Oki, K. K. (2019). Dampak Otonomi Daerah terhadap Kapasitas Fiskal Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT Impact Of Regional Autonomy On Fiscal Capacity In The District Of Timor Tengah Utara, Ntt Province. In EKOPEM │Jurnal Ekonomi Pembangunan (Vol. 4, Issue 2). Online.
Olivia, D. (2020). Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam dalam Kerangka Penyelenggaraan Desentralisasi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(Desember), 85–93.
Periansya. (2019). Analisis Pengaruh Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan (Vol. 05). http://jurnal.radenfatah.ac.id/indez.php/i-finance
Prapat, E. P., Hutagalung, D. S., & Malau, E. I. (2021). Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Kota Pematangsiantar. JAMIN, 3(1).
Rahmadani, F. (2022). Factors Affecting Regional Financial Independence in the Special Region of Yogyakarta. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 5(1), 1468–1478. https://doi.org/10.15294/efficient.v5i1.50786
Riyadi, W. (2022). Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. In JAKSI Jurnal Akuntansi Keuangan dan Sistem Informasi Tahun (Vol. 3).
Rochmah, S. N. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Roodman, D. (2009). Practitioners’ corner: A note on the theme of too many instruments. Oxford Bulletin of Economics and Statistics, 71(1), 135–158. https://doi.org/10.1111/j.1468-0084.2008.00542.x
Setiawan, P., Widiyanti, R., Siregar, L. M., Nurhaida, & Oktavia, E. (2021). Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2010-2016. Menara Ekonomi, VII (1).
Shah, A. (1994). A Fiscal Needs Approach to Equalization in a Decentralized Federation (Policy Research Working Paper No. 1289)
Siringo, R. W. (2022). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4 (4), 200–213.
Sunarto, & Sunyoto, Y. (2016). Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah).
Suyanto. (2010). Flypaper Effect Theory dalam Implementasi Kebijakan Desentralisasi Fiskal. In Jurnal Ekonomi Pembangunan (Vol. 11, Issue 1).
Umam, K. (2017). Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Pembangunan Dan Pemerataan, 6(2).
Verawaty, Fransisca, S., & Rahmawati, R. (2017). Determinan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah MBiA, 16(1), 1–10.
Yani, A. (2004). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. PT RajaGrafindo Persada.
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Siti Lailatul Latipah, Hady Sutjipto, Rah Adi Fahmi Ginanjar, Sugeng Setyadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
