Efektivitas koagulasi dengan biji kelor dalam penyisihan kandungan besi dan mangan pada air tanah: Perbandingan antara proses satu tahap dan dua tahap
DOI:
https://doi.org/10.61511/hcr.v1i1.766Keywords:
air tanah , kandungan besi, kandungan manganAbstract
Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan biji kelor sebagai koagulan dalam proses penyisihan kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air tanah serta membandingkan efisiensi antara proses koagulasi satu tahap dan dua tahap. Metode: Dalam penelitian ini, biji kelor diuji sebagai koagulan alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam proses koagulasi untuk mengurangi kandungan Fe dan Mn dalam air tanah. Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses koagulasi menggunakan biji kelor mampu menyisihkan Fe dan Mn dari air tanah dengan efektivitas yang signifikan. Efektivitas penyisihan Fe berkisar antara 25-42% pada proses koagulasi satu tahap dan meningkat menjadi 32-45% pada proses koagulasi dua tahap. Sementara itu, efektivitas penyisihan Mn berkisar antara 24-57% pada proses koagulasi satu tahap dan meningkat menjadi 25-63% pada proses koagulasi dua tahap. Dosis optimal koagulan biji kelor untuk penyisihan Fe dan Mn ditemukan pada kisaran 35-36 mg/L. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah biji kelor menawarkan potensi sebagai koagulan alternatif yang efektif dan ramah lingkungan untuk pengolahan air tanah yang terkontaminasi Fe dan Mn. Hasil ini memberikan wawasan baru dalam pengembangan teknologi pengolahan air yang berkelanjutan dan ekonomis.
References
Chandra. (2006). Hidrologi Lingkungan. Andhi.
Darmono. (1995). Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Universitas Indonesia (UI-Press).
Fearing. D.A, Banks, J, Wilson, D., Hillis, P.H., Campbell, A.T., Parsons, S.A. (2004). NOM control option: the next generation. Water Suply, 4(4), 139-145. https://doi.org/10.2166/ws.2004.0071.
Fetter, C.W. (1999). Contaminant Hydrogeology. Second Editon. Prentice Hall Inc.
Kawamura, S. (1991). Design of Basic Treatment Process Units: Coagulation and Chemical Application Considerations. Integrated Design Of Water Treatment Facilities.
Liu, T., Cheng, Z-l., Yu, W-z., Shen, J-m., & Gregory, J. (2011). Effect of two-stage coagulant addition on coagulation-ultrafiltration process for treatment of humic-rich water. Water Research, 45(11), 4260-4268. https://doi.org/10.1016/j.watres.2011.05.037.
Rahman, A. & Hartono, B. (2004). Penyaringan Air Tanah dengan Zeolit Alami untuk Menurunkan Kadar Besi dan Mangan. Universitas Indonesia.
Setiyono, A. (2012). Studi Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Gali di Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 10(1), 974-981.
Yuliastri, R.I. (2010). Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai Koagulan dan Flokulan dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah dan Air Tanah [Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah]. Repositori Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3685/1/INDRA%20RANI%20YULIASTRI-FST.pdf.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Humans and Chemical Regimes
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.